Wednesday, February 17, 2016

Salam Sejuta Senyum



Pagi ini matahari tidak pandai memainkan perannya yang penuh dengan cahaya.
Lihat, awan masih dengan gagah membentengi langit biru yang hanya terlihat seperapat.
Selamat pagi kawan, salam ini kusampaikan pada semilir angin yang menepuk pipimu lembut, berharap udara sejuk tidak melukaimu hari ini.
Kukirimkan semangat pagi pada bunyi dan keramaian ibukota yang menemani perjalananmu, berharap kebisingan tidak menyulutkan amarahmu hari ini.
Kau sudah cukup tegar berdiri diatas kenyataan hidup.

Kawan, 
Jika kau masih lelah dengan masa lalu, menangislah sepuas air mata itu ingin membanjiri wajahmu.
Dan lagi lagi ketika selesai, salam ku akan menghiburmu melalui semilir angin itu.

Kau aktor utama dalam cerita hidupmu..
Jangan biarkan ada skenario mem'berhentikan alur ceritamu.
Bukankah setiap kejadian adalah pengalaman?
Bukankah setiap nafas adalah anugerah Sang Kuasa?
Ingat, kita terlahir dan kembali pada-Nya sendiri, tidak berkelompok ataupun berpasangan.
Jadi, jika begitu mengapa harus ada pertentangan meragukan tulang rusuk yang bukan menjadi milikmu?

Disaat dunia tak menerima jeritan hatimu,
Dan manusia tak menerima hasil karyamu,
Alam masih sanggup memeluk hangat, masih sanggup memberikan tawa canda dan cerita dengan setia.

Tersenyumlah, karna kesedihan dan kekecewaan tak akan menambahkan sehasta jalan pada ceritamu.
Hari ini ataupun nanti kau akan tetap melakoni peran utama, bukan pecundang dengan segala keraguan. Berjanjilah untuk satu hal itu,

Salam hangat dariku,, pribadi yang mengagumi mu dengan utuh.

No comments:

Post a Comment