Tuesday, March 8, 2016

SURAT






Kau lindungi aku dari penat
Walau sesaat, ku rasakan itu dengan cepat
Aku berharap cintamu tidak terlalu pekat
Jangan mencoba inginkan aku tanpa syarat
Karena kita sudah berbeda atap
Mungkin ini hanya kagum sesaat
Aku takut jika harap bergegas menuju sebuah jerat,
Dari bayang dan harum tubuhmu yang kukenal rapat
Perlukah aku bergegas cepat cepat ?
Melarikan diri dari hati yang selalu menginginkan kamu lekat.



Salam dari malam,
Kecup untuk mata yang terpejam,
Jakarta, 09 Maret 2016
NonMartini

Wednesday, February 17, 2016

Salam Sejuta Senyum



Pagi ini matahari tidak pandai memainkan perannya yang penuh dengan cahaya.
Lihat, awan masih dengan gagah membentengi langit biru yang hanya terlihat seperapat.
Selamat pagi kawan, salam ini kusampaikan pada semilir angin yang menepuk pipimu lembut, berharap udara sejuk tidak melukaimu hari ini.
Kukirimkan semangat pagi pada bunyi dan keramaian ibukota yang menemani perjalananmu, berharap kebisingan tidak menyulutkan amarahmu hari ini.
Kau sudah cukup tegar berdiri diatas kenyataan hidup.

Kawan, 
Jika kau masih lelah dengan masa lalu, menangislah sepuas air mata itu ingin membanjiri wajahmu.
Dan lagi lagi ketika selesai, salam ku akan menghiburmu melalui semilir angin itu.

Kau aktor utama dalam cerita hidupmu..
Jangan biarkan ada skenario mem'berhentikan alur ceritamu.
Bukankah setiap kejadian adalah pengalaman?
Bukankah setiap nafas adalah anugerah Sang Kuasa?
Ingat, kita terlahir dan kembali pada-Nya sendiri, tidak berkelompok ataupun berpasangan.
Jadi, jika begitu mengapa harus ada pertentangan meragukan tulang rusuk yang bukan menjadi milikmu?

Disaat dunia tak menerima jeritan hatimu,
Dan manusia tak menerima hasil karyamu,
Alam masih sanggup memeluk hangat, masih sanggup memberikan tawa canda dan cerita dengan setia.

Tersenyumlah, karna kesedihan dan kekecewaan tak akan menambahkan sehasta jalan pada ceritamu.
Hari ini ataupun nanti kau akan tetap melakoni peran utama, bukan pecundang dengan segala keraguan. Berjanjilah untuk satu hal itu,

Salam hangat dariku,, pribadi yang mengagumi mu dengan utuh.

Monday, February 15, 2016

Tanda Tanya Untuk Siapa


Wahai karya karya rapuhku, selama ini kau berdebu dan usang ter’makan virus dalam layar kotak pintar

Benar memang aku penulis amatiran tidak berbakat, tidak berjiwa seni, tidak ahli memilah kata, tapi berniat menjadi penulis seperti Dee.

Hahaaa .. Jangan tertawa, aku sudah tertawakan diriku sendiri untuk satu hal konyol ini.

Tapi, Siapa ku pertanyakan untuk pembersih karya rapuh berdebu

Tanpa perkenalan, kau seolah mengenal pribadi biasa tak berguna dan angkuh

Sapaan puisi pagi dan malam penuh pertanyaan

Entah kau teman atau lawan

Tanpa nama, kamu … siapa ??

Sunday, February 22, 2015


 Pesan




Hari ini salam rindu menyapa atas nama adam dari tulisan halaman lalu. 
Rasanya hambar ... tak lagi penuh aroma manis ... sudah layu menguning.

Mengapa berbeda ?
Seperti pekatnya warna kulit, seperti itulah harum tubuh yang memeluk menghantarkan diriku pada siluet yang aku tunggu.
Pertemukan saja aku dengan punggung itu,
Biarkan aku berbincang tanpa ragu..
Namun jangan berbalik karena aku terlalu rapuh.

Saturday, December 20, 2014

Janji Satu Kabisat




Apa terlalu keruh air itu hingga tak dapat dikatakan jernih?
Atau mungkin terlalu tawar hingga lidah tak dapat mengecap?
Jika iya, aku tahu pastinya bibirmu yang ber'ucap

Lalu bagaimana dengan udara yang tak dapat kau sentuh kedalamannya,
Tak dapat kau lihat warna hidupnya..
Kau hanya mengerti menikmati bukan mencintai.

Kau tunjuk laut, kau peluk gunung tanda jiwa kebebasan
Kau nikmati tiap hembus nafas memenuhi rongga paru paru
Namun kau tak pernah mencintai udara..
Seperti layaknya hadirku bagimu

Hai lelaki,
Berkati aku dalam satu kabisat
Akan ku miliki tatapanmu dalam jerat
Hingga tiba saat, kau rasakan penat inginkan aku tanpa syarat.


_Non Martini_ 
Alfa Omega